Jumat, 29 Mei 2009

Sukses Menjalankan e-Bisnis

Ke depan, peran penggunaan e-bisnis oleh kalangan usaha kecil akan semakin besar agar dapat bersaing di pasar. Mengingat kembali pengertian e-bisnis, merupakan proses bisnis yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai perubahan dan pertumbuhan bagi perusahaan. Dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi maka akan lebih besar merebut peluang pasar, disamping juga dapat menekan kesulitan saat bisnis baru dimulai. Hal tersebut dikarenakan e-bisnis dapat dilakukan dari rumah, modal awal kecil, biaya operasional kecil karena konsumen dapat mengakses barang melalui internet, dan tak perlu jam kerja tertentu.

Secara konsep e-bisnis memang menawarkan bisnis yang efektif dan efisien. Namun untuk mencapai hal tersebut tentu saja pebisnis harus menjalankan resep-resep sukses menjalankan e-bisnis. Bob Julius Onggo, penulis buku seputar pemanfaatan media internet untuk bisnis, dalam sebuah tulisannya memuat 7 langkah taktis untuk sukses dalam e-bisnis.

Langkah pertama yang dijabarkan adalah fokus. Alasannya, dalam kasus e-bisnis, puluhan atau ratusan produk tidak memiliki manajer produk yang mengawasinya. Dan hanya diserahkan ke orang TI-nya saja. Oleh karena itu produk-produk yang dijual di internet juga harus menjadi bagian yang fokus dari masing-masing manajer produk.

Langkah kedua, membuat banner berupa teks. Menurutnya, berdasarkan hasil riset, telah terbukti bahwa tingkat respons dari suatu “klik” lebih banyak berasal dari “banner berupa teks” bukan berasal dari “banner berupa gambar”. Kebanyakan orang, masih belum tahu dalam hal ini.

Langkah ketiga, menciptakan 2-level afiliasi. Dalam dunia online, e-bisnis yang berhasil harus menciptakan program distribusi pemasaran program afiliasi.Dengan teknologi internet, pebisnis akan mampu membangun 2 tingkat afiliasi, maksudnya distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua. Distributor/dealer utama mendapatkan komisi lebih besar, misalnya 20% dan supplier yang mengambil barang dari dealer utama tersebut mendapat komisi 5 atau 10%.

Langkah keempat, memanfaatkan kekuatan email. Email adalah aktivitas pertama yang paling banyak digunakan di Internet, kedua adalah situs pencari. Karena itu manfaatkan kekuatan pemasaran yang dapat dilakukan oleh email. Dalam hal ini pemasaran melalui email atas dasar persetujuan (permission), bukan spamming. Ingat, kebanyakan penjualan terjadi setelah beberapa kali di follow-up, bukan dari hasil instan karena kunjungan pertama mereka ke situs web Anda.

Langkah kelima adalah menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi, jadi jangan berpikir bisa menjual kalau malas menulis untuk mengedukasi bisnis/produk.

Langkah keenam melakukan e-Marketing. 75% dari waktu tim pemasaran harus berpusat pada pemasaran, kombinasikan antara strategi offline dan online. Menurut Bob dalam tulisan tersebut, kebanyakan dari kesalahan e-bisnis adalah pebisnis terlalu banyak mencurahkan waktu di proses bisnis serta teknologinya. Hal ini memang tidak salah dan ini memang harus dilakukan oleh orang TI, namun tim pemasaran di perusahaan juga harus mengetahui teknik-teknik pemasaran online (eMarketing) bukan saja secara offline.

Langkah terakhir, melakukan komunikasi secara instan. Kebanyakan dari kegagalan dalam e-bisnis adalah masalah soal kepercayaan dan komunikasi. Kepercayaan dapat ditingkatkan apabila komunikasi antara produsen dan konsumen berlangsung instan, cepat dan tidak tertunda. Misalnya dalam kecepatan menjawab email. (SH)

Keunggulan Bisnis Internet

Mengapa memilih bisnis internet? Kenapa tidak bisnis offline saja? Tentu ada alasannya. Berikut adalah 7 alasan menggeluti bisnis internet.

1. Pasar Global
Internet tidak mengenal batas, baik budaya maupun wilayah. Semakin banyak orang menggunakan internet untuk mendapatkan informasi atau belanja online. Ini benar-benar sebuah cara mudah untuk menjangkau pasar global.

2. Mobilitas
Selama anda memiliki koneksi internet, anda dapat mengoperasikan bisnis anda dari manapun. Anda bisa mengelolanya dari ruang tidur anda, dari ruang tamu,.. terserah anda. Anda bahkan masih bisa mengoperasikan bisnis anda ketika anda sedang berwisata.

3. Fleksibel
Tidak ada yang peduli jika anda bergadang tengah malam untuk bekerja dan tidur esok harinya. Juga tak ada yang peduli jika anda ingin libur bekerja selama 1 minggu untuk berlibur. Anda bisa lakukan itu. Anda bisa mengatur jadwal kerja anda sendiri secara bebas.

4. Modal Kecil
Bukan tanpa modal, tetapi dengan menggunakan media internet maka modal yang digunakan jika dibandingkan dengan bisnis offline jauh lebih kecil.

5. Daya Ungkit Teknologi
Dalam MLM atau network marketing, menggunakan konsel daya ungkit orang lain. Tapi dalam dunia internet anda bisa menggunakan daya ungkit teknologi. Beberapa software akan membantu anda untuk untuk mengotomatiskan tugas anda. Ini akan menghemat waktu anda.

6. Minim Biaya Rutin
Tidak banyak biaya rutin yang harus anda keluarkan untuk biaya bisnis online. Biasanya hanya sekedar untuk biaya sewa hosting dan biaya domain yang biaya pertahun biasanya tidak sampai 500 ribu rupiah. Tidak seperti bisnis ofline yang memerlukan biaya sewa bangunan, gaji pegawai dan sebagainya yang relatif besar.

7. Kewirausahaan
Anda adalah seorang bos. Semua keputusan ada ditangan anda.

Sumber: www.wirausaha.com

http://wirausaha.com/e_bisnis/186-sukses_menjalankan_e_bisnis.html

Membangun Strategi e-Bisnis

E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis). Strategi e-bisnis dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara keseluruhan.

Kanada adalah satu dari koneksi internet paling banyak di dunia. Tetapi sektor bisnis kecilnya tertinggal secara signifikan di belakang Amerika Serikat dalam hal adopsi e-bisnis. Mengapa? Karena terlalu kecil dari bisnis yang ada memiliki strategi e-bisnis yang sesungguhnya (menurut penelitian Forrester Research), hanya 14%-nya yang memiliki strategi bisnis, jauh tertinggal di belakang Amerika Serikat.

Agar dapat sukses dalam e-bisnis, pebisnis perlu mengembangkan strategi e-bisnis. Berikut ini beberapa pertanyaan akan membantu untuk mempertimbangkan kapan mengembangkan strategi e-bisnis. Jawaban pertanyaan akan membantu pebisnis untuk fokus pada inisiatif dengan berdampak potensial terbesar pada bottom line perusahaan.
1. Proses bisnis yang mana saat ini menawarkan peluang terbesar untuk mengurangi biaya, mengefisiensikan perolehan dan meningkatkan keuntungan?
2. Dimana bisnis mendapatkan keuntungan sebuah keuntungan kompetitif melebihi pesaing?
3. Wilayah mana yang menyebabkan paling bermasalah pada organisasi dengan respek kepada pelayanan dan penghargaan kepada pelanggan?
4. Apakah senior manajemen atau orang penting sepakat untuk mengimplementasikan solusi ini? Apakah mereka memiliki kemauan untuk memenangkan inisiatif dalam organisasi?
5. Bagaimana e-bisnis akan memberi solusi mengubah struktur dasar organisasi? Apa perubahan pada susunan pegawai, keahlian dan komunikasi/informasi mengalir mendapatkan hasil secara potensial dari latihan-latihan ini?
6. Pelatihan aoa yang dibutuhkan untuk menyakinkan bahwa karyawan-karyawan mampu untuk memaksimalkan keuntungan potensial dari solusi ini? Bagaimana bisa melibatkan mereka dari memulai untuk memaksimalkan input pekerja, pendidikan dan komitmen?
7. Return on investment (ROI potensialnya? Bagaimana melakukan perbandingan ini dengan opsi investasi lainnya?

Terjemahan dari Canada’s Business and Consumer Site (http://strategis.ic.gc.ca)

Sumber: www.wirausaha.com

http://wirausaha.com/e_bisnis/288-membangun_strategi_e_bisnis.html

E-commerce dan E-bisnis,Apa bedanya?

Banyak orang mengasumsikan bahwa e-commerce dan e-bisnis adalah sama. Istilah e-commerce dan e-bisnis mungkin kedengarannya sama tapi secara teknis sebenarnya keduanya berbeda.



Keduanya memang memiliki huruf ‘e’ yang mengindikasikan penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (electronic data interchange) untuk mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-bisnis, namun tidak semua e-bisnis berarti e-commerce.



E-commerce lebih sempit jika dibandingkan e-bisnis, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari e-bisnis. Di mana e-bisnis sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada bisnis secara keseluruhan.



Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen men-order tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud melalui internet. Sampel lainnya ketika sebuah organisasi atau individu membayarkan sejumlah uang via internet.



Istilah e-bisnis meng-cover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah melalui email. Pemasaran dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui internet, menggunakan internet untuk riset pasar, menggunakan internet untuk meng-hire orang, menggunakan internet untuk promosi produk dan jasa, dan sebagainya.



Ilustrasi lainnya, order buku di Amazon.com termasuk pada e-commerce dan e-bisnis. Membuat sebuah peta dengan arahan dari rumah ke kantor pos di yahoo.com merupakan e-bisnis tapi tidak melibatkan e-commerce.

Memang terkadang banyak hal membingungkan dari istilah-istilah tersebut. Kebingungannya seperti istilah marketing (pemasaran) dan sales (penjualan). Sales merupakan bagian dari marketing. Marketing termasuk aktivitas lain seperti periklanan, yang bukan merupakan bagian dari sales. (SH)

Sumber: www.wirausaha.com

Sejarah e-bisnis

E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan [1] .

Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

diambil dari
http://id.wikipedia.org/wiki/E-bisnis